Apa itu Imunisasi?
Imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan sengaja memberikan kekebalan (imunitas) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit (Depkes, 2000).
Imunisasi adalah: suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit.
Lalu, apa tujuan dari Imunisasi itu sendiri???
Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia seperti pada imunisasi cacar.
Dan, Bagaimana Tata Cara Pemberian Imunisasi yang benar?
Sebelum melakukan imunisasi, dianjurkan mengikuti cara-cara:
-Memberitahu secara rinci tentang risiko vaksinasi dan risiko apabila tidak diimunisasi.
-Periksa kembali persiapan untuk melakukan pelayanan secepatnya bila terjadi reaksi ikutan yang tidak diharapkan.
-Baca dengan teliti informasi tentang produk (vaksin) yang akan diberikan jangan lupa mengenai persetujuan yang diberikan kepada orang tua.
-Melakukan tanya jawab dengan orang tua atau pengasuhnya sebelum melakukan imunisasi.
-Tinjau kembali apakah ada kontra indikasi terhadap vaksin yang akan diberikan.
-Periksa identitas penerima vaksin dan berikan antipiretik bila diperlukan.
-Periksa jenis vaksin dan yakin bahwa vaksin tersebut telah disimpan dengan baik
-Periksa vaksin yang akan diberikan apakah tampak tanda-tanda perubahan: periksa tanggal kadaluarsa dan catat hal-hal istimewa, misalnya perubahan warna menunjukkan adanya kerusakan.
-Yakin bahwa vaksin yang akan diberikan sesuai jadwal dan ditawarkan pula vaksin lain untuk mengejar imunisasi yang tertinggal bila diperlukan.
-Berikan vaksin dengan tekhnik yang benar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada bayi/anak sebelum imunisasi
- Orang tua atau pengantar bayi/anak dianjurkan dan memberitahukan hal-hal tersebut dibawah ini secara lisan tentang hal-hal yang berkaitan dengan kontra indikasi atau risiko kejadian ikutan pasca imunisasi.
- Pernah mengalami kejadian ikutan pasca imunisasi yang berat pada imunisasi sebelumnya.
- Alergi terhadap bahan yang juga terdapat di dalam vaksin.
- Sedang mendapat pengobatan steroid, radio terapi atau kemoterapi.
- Menderita sakit yang menurunkan imunitas (leukimia, kanker, HIV/AIDS).
- Tinggal serumah dengan orang lain yang imunitasnya menurun (leukimia, kanker, HIV/AIDS).
- Tinggal serumah dengan orang lain dalam pengobatan yang menurunkan imunitas (radioterapi, kemeoterapi atau terapi steroid).
- Pada bulan lalu mendapat imunisasi yang berisi vaksin virus hidup (vaksin campak, poliomeilitis, rubela).
- Pada 3 bulan yang lalu mendapat imunoglobulin atau transfusi darah.
Dan, ternyata ada cara dan waktu pemberian imunisasi.
Mari kita simak lebih lanjut…
Cara dan waktu pemberian imunisasi
Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi :
Depkes (2000) menetapkan bahwa ada tujuh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi yaitu:
a.Tuberculosis
Di beberapa negara masih merupakan penyebab kematian,disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Cara penularan adalah melalui droplet atau percikan air ludah.Apabila anak terkena tuberkulosis organ tubuh yang akan terkena adalah paru-paru-kelenjar, kulit, tulang, sendi dan selaput otak.Dampak vaksinasi BCG paling tidak apabila terkena penyakit, akan lebih ringan sehingga menurunkan angka kematian atau kecacatan.
b.Difteri
Penyakit ini disebabkan oleh Corynebacterium Dyptheriae .Menular melalui percikan ludah.Anak yang terkena difteri akan menunjukkan gejala ringan dan berat.Gejala ringan berupa: membran pada rongga hidung.Gejala berat berupa: terjadi obstruksi jalan napas karena mengenai laring, saluran nafas bagian atas, tonsil dan kelenjar sekitar leher membengkak (bull neck).Imunisasi yang diberikan untuk mencegah penyakit ini adalah DPT pada anak di bawah satu tahun (imunisasi dasar) dan DT pada anak kelas I dan VI SD (booster).
c.Pertusis
Disebabkan oleh bordetella pertusis.Penularan melalui droplet.Dikenal dengan sebutan batuk rejan atau batuk 100 hari.Bahaya dari pertusis adalah pneumonia yang dapat menimbulkan kematian.Gejala awal berupa batuk pilek, setelah hari ke-10 batuk bertambah berat dan sering kali disertai muntah.Imunisasi DPT salah satu cara pencegahan yang dapat dilakukan karena kekebalan dari ibu tidak bersifat protektif.
d.Tetanus
Disebabkan oleh Mycobacterium Tetani yang berbentuk spora masuk ke dalam luka terbuka, berkembang biak secara anaerobik dan membentuk toksin.Tetanus yang khas terjadi pada usia anak adalah tetanus neonatorum.Tetanus neonatorum dapat menimbulkan kematian karena terjadi kejang, sianosis dan henti napas.Gejala awal ditunjukkan dengan mulut mencucu dan bayi tidak mau menyusu.
Kekebalan penyakit ini diperoleh dengan imunisasi:
-DPT pada anak
-TT pada calon pengantin (catin)
-TT pada ibu hamil pada saat ANC (ante natal care).
-DT pada anak sekolah dasar kelas I dan VI
e.Poliomielitis
Penyebab infeksi adalah virus polioMenyerang serabut mielin dan otot.Gejala awal tidak jelas, dapat timbul gejala demam ringan dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA), kemudian gejala paralisis yang mengenai serabut otot sehingga timbul kelumpuhan.Kelumpuhan dapat terjadi pada anggota badan, saluran pernafasan dan otot menelan.Penularan penyakit ini melalui droplet atau fekal.Pencegahannya dapat dilakukan dengan imunisasi menggunakan vaksin polio.
f.Campak
Penyebab adalah virus morbili.Menular melalui droplet.Gejala awal adanya kemerahan yang mulai timbul pada bagian belakang telinga, dahi dan menjalar ke wajah serta anggota badan.Selain itu timbul gejala seperti flu disertai mata berair dan kemerahan (konjungtivitis).Setelah 3-4 hari kemerahan mulai hilang dan berubah menjadi kehitaman yang akan tampak bertambah dalam 1-2 minggu dan apabila sembuh, kulit akan seperti bersisik.Imunisasi diberikan pada anak usia 9 bulan dengan rasional kekebalan dari ibu terhadap penyakit campak akan hilang sampai usia 9 bulan.Komplikasi yang harus dicegah adalah otitis media, konjungtivitis berat, enteritis dan pneumonia, terlebih pada anak dengan status gizi buruk.
g.Hepatitis
Disebabkan oleh virus hepatitis B.Menyerang risiko secara vertikal yaitu bayi dan ibu pengidap.Secara horizontal tenaga medis dan para medis, pecandu narkotika, pasien hemodialisis, pekerja laboratorium, pemakai jasa atau petugas akupuntur.Gejala yang muncul tidak khas, seperti anoreksia, mual dan kadang-kadang ikterik.Imunisasi hepatitis B diberikan pada bayi 0-11 bulan dengan maksud untuk memutus rantai penularan ibu ke bayi.