Pada zaman modern ini, teknologi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kita seringkali menggunakan smartphone, komputer maupun kegiatan komputasi lainnya yang mengharuskan kita berada di depan layar, baik untuk bekerja, bermain maupun berkomunikasi dengan orang lain. Namun ada sebuah masalah yang mungkin tidak terpikirkan oleh banyak orang yaitu sinar biru atau blue light. Blue light adalah cahaya yang dipancarkan oleh layar komputer, smartphone, dan perangkat elektronik lainnya.
Meskipun sinar biru ini tidak terlihat oleh mata kita, namun ternyata sinar biru ini memiliki dampak yang cukup besar terhadap kesehatan kita. Pada artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai apa itu blue light, bahaya blue light bagi kesehatan kita dan bagaimana cara pencegahan untuk mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh blue light tersebut.
Aktivitas sehari-hari Anda saat ini tanpa disadari lebih banyak menatap layar handphone atau komputer. Menurut survei, orang Indonesia menghabiskan 5,5 jam untuk menatap ponsel pintarnya. Namun apakah Anda tahu bahwa ponsel pintar atau komputer memiliki blue light yang berbahaya dan memberikan dampak negatif untuk kesehatan mata.
Apa itu Blue Light?
Blue light merupakan sinar biru yang dipancarkan oleh layar perangkat digital seperti TV LED, laptop, smartphone, tablet, dan perangkat gawai lainnya. Mata manusia pada umumnya sensitif terhadap 1 bagian dalam spektrum gelombang cahaya, yaitu visible light. Blue light atau sinar biru digolongkan sebagai high-energy visible light (HEV light). Sinar tersebut memiliki spektrum gelombang yang pendek sekitar 415 hingga 455 nm dan tingkat energi yang tinggi, sehingga sinar biru sejatinya berbahaya bagi kesehatan manusia.
Beberapa jenis pencahayaan modern, seperti lampu LED (light-emitting diode) dan CFL (compact fluorescent lamps), juga menghasilkan cahaya biru dalam level yang tinggi.
Pada siang hari, manusia sering terpapar sinar biru dari cahaya matahari. Sinar biru pada siang hari bermanfaat untuk meningkatkan perhatian dan mood seseorang.
Tak hanya itu, sinar biru dari matahari juga berperan dalam pengaturan jam biologis seseorang, dikenal sebagai circadian rhythm atau ritme sirkadian.
Beberapa dampak yang timbul akibat Blue Light
Menghindari menatap layar pada gawai mungkin terlihat mustahil. Namun sangat memungkinkan apabila Anda mencoba untuk mengurangi pemakaian gawai di malam hari. Berikut adalah dampak yang timbul dari menatap layar gawai secara berlebih:
- Merusak siklus jam tidur
Paparan cahaya biru yang berlebihan pada malam hari bisa menyebabkan terganggunya produksi hormon melatonin, yaitu hormon yang muncul pada saat seseorang menjelang tidur di malam hari. Biasanya tubuh manusia memproduksi hormon melatonin dalam jumlah yang banyak pada waktu-waktu tertentu, seperti malam hari beberapa jam sebelum tidur dan mencapai puncaknya saat tengah malam.
2. Kelelahan pada mata
Menatap layar gawai terlalu lama bisa menyebabkan ketegangan pada mata yang bisa berdampak negatif terhadap kesehatan mata. Alasannya karena bermain gawai selama lebih dari 20 jam bisa menurunkan jumlah kedipan mata. Hal ini memicu kelelahan pada mata yang disebut dengan computer vision syndrome (CVS).
Gejala CVS biasanya ditandai dengan penglihatan kabur atau ganda, peka terhadap cahaya silau, sulit berkonsentrasi, sulit membuka mata, sakit kepala, serta nyeri di leher, bahu dan punggung.
3. Hilangnya kemampuan melihat
Mata manusia tidak memiliki perlindungan alami untuk menghindari paparan sinar biru. Masalahnya sinar tersebut memiliki efek jangka panjang berupa kerusakan pada retina. Paparan sinar biru yang berlebih dapat mengakibatkan degenerasi makula, glaukoma, degeneratif retina bahkan memicu kebutaan. Terpapar sinar biru secara terus-menerus membuat kornea dan lensa mata tidak berfungsi lagi dalam memantulkan cahaya.
Bagaimana cara mengurangi dampak Blue Light pada gadget?
Jika paparan blue light dari ponsel pintar, tablet, dan layar komputer mengganggu kesehatan mata, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi paparan sinar biru, di antaranya sebagai berikut.
- Kurangi screen-time untuk mengistirahatkan mata.
- Memasang filter atau antiradiasi pada layar gadget.
- Memakai kacamata antiradiasi untuk menghalangi blue light.
- Menggunakan lensa antireflektif untuk mengurangi mata silau.
- Ganti dengan lensa intraokular (IOL) untuk melindungi mata dan retina dari blue light.
- Daripada menggunakan sinar biru, ganti dengan lampu merah yang redup saat malam hari.
- Mematikan perangkat elektronik beberapa jam sebelum tidur dan mematikan lampu pada saat tidur.
Kebiasaan memainkan perangkat elektronik pada malam hari memang sulit dihilangkan. Namun, Anda bisa mengurangi dampak dari paparan blue light dengan cara di atas.
Kesimpulan :
Gunakanlah gadget sesuai kebutuhan, dan jangan terlalu memaksakan tubuh agar tetap stay on depan gadget atau barang elektronik yang menimbulkan blue light secara berlebihan. Batasi diri anda dengan baik dan bijak. Di era barang elektronik serba smart ini jangan lah lupa membuat diri anda agar selalu tetap smart.