Merokok merupakan kebiasaan yang sangat berbahaya bagi kesehatan, dan bahayanya tidak terbatas pada paparan asap rokok saja. Merokok setelah makan adalah salah satu situasi yang sangat riskan, karena hal ini dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius.
Merokok setelah makan sudah menjadi hal yang lumrah di kalangan masyarakat. Bagi mereka para perokok aktif, makan belum lengkap kalau tidak diakhiri dengan merokok. Tetapi, ternyata merokok setelah makan itu berbahaya. Bahkan lebih berbahaya daripada merokok dalam kondisi normal.
Hampir 90% perokok akan merokok setelah makan dengan beragam alasan mulai dari membuat tubuh serta pikiran menjadi lebih tenang, hinggapersepsi bahwa merokok setelah makan dapat membantu kinerja sistem pencernaan tanpa mengetahui dampak buruk yang ditimbulkan untuk kesehatan
(Alege, 2009).
Penelitian Lanre Alege (2009), menunjukkan bahwa jika satu batang rokok dihisap setelah mengkonsumsi makanan, maka bahaya yang ditimbulkan bisa 10 kali lebih cepat dari keadaan tidak setelah makan. Hal itu terjadi karena peredaran darah dalam tubuh mengikat lebih banyak udara setelah
mengonsumsi makanan sehingga kandungan rokok akan diserap lebih cepat. Keadaan tersebut akan menyebabkan dampak buruk lebih besar bagi organ utamanya jantung dan paru-paru. Pada rentang waktu yang lama (5-10 tahun) kebiasaan merokok setelah makan dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan mulai dari gangguan pada jantung, paru-paru, sistem pencernaan bahkan gangguan pada fungsi hati (Sparv, 2012).
Ketidaktahuan masyarakat mengenai dampak buruk merokok setelah makan bagi kesehatan akan
memperberat dan mempercepat dampak buruk pada jantung, paru-paru, sistem pencernaan dan fungsi organ hati.
Berikut ini beberapa bahaya dari merokok setelah makan
-
Menghambat penyerapan nutrisi
Salah satu efek buruk kandungan rokok khususnya nikotin pada pencernaan adalah mengurangi kemampuan tubuh untuk mempertahankan tingkat nutrisi yang tepat. Artinya, ketika merokok setelah makan, bahaya yang mungkin terjadi adalah berkurangnya nutrisi dari makanan yang dikonsumsi.
-
Meningkatkan resiko kanker
Merokok adalah faktor risiko utama untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, dan perut. Merokok setelah makan dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker perut. Asap rokok mengandung ribuan zat kimia berbahaya, beberapa di antaranya dapat merusak DNA sel dalam tubuh, menyebabkan pertumbuhan sel-sel ganas.
-
Menyebabkan obesitas
Kebiasaan merokok, tak peduli kapan, justru dapat menimbulkan bahaya kelebihan berat badan atau obesitas. Perokok cenderung tak bisa menahan keinginan untuk menyantap makanan tinggi lemak, termasuk makanan cepat saji.
-
Meningkatkan resiko maag
Ketika Sahabat Kasih mengidap berbagai kandungan berbahaya dari rokok, nikotin dalam tembakau dapat melemaskan katup antara kerongkongan dan lambung Hal ini dapat membuat asam lambung dan cairan (bahan kimia yang memecah makanan di perut) kembali ke kerongkongan hingga kemudian menyebabkan maag.
Cara Mencegah Keinginan Merokok Setelah Makan
1. Lakukan kegiatan lain
Setelah makan, Anda mungkin terbiasa mengambil rokok dalam kantong celana dan mulai mengisapnya.
Namun, sebenarnya ada segudang aktivitas lain yang bisa Anda lakukan setelah menyantap makanan.
Salah satunya adalah melakukan kegiatan fisik, seperti berjalan atau naik-turun tangga selama beberapa kali.
Selain itu, situs Smoke Free menyebutkan bahwa mengganti rutinitas juga bisa membantu Anda mencegah ngidam rokok.
Tak kalah penting, pastikan juga diri Anda sibuk hingga tak sempat berpikir untuk merokok.
2. Makan di kawasan dilarang merokok
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kebiasaan merokok setelah makan adalah memilih lokasi dilarang merokok.
Ada banyak restoran dengan aturan dilarang merokok yang bisa Anda pilih.
Dengan memilih restoran yang melarang pengunjungnya merokok, Anda mungkin bisa berpikir dua kali untuk tetap merokok.
3. Selalu pikirkan alasan berhenti merokok
Berhenti merokok merupakan cara paling efektif untuk mencegah berbagai risiko penyakit yang muncul akibat kebiasaan merokok.
Oleh karena itu, Anda tak hanya perlu menghentikan kebiasaan merokok setelah makan, tetapi juga di waktu-waktu lainnya.
Setiap kali ingin kembali merokok, ingatlah alasan utama mengapa Anda ingin berhenti merokok.
Pikirkan lagi apakah motivasi terkuat untuk berhenti merokok untuk orang-orang yang Anda sayangi ataupun demi terbebas dari biaya perawatan penyakit kronis yang sangat mahal.
Anda bisa melakukan berbagai cara untuk berhenti dari kebiasaan buruk ini, misalnya minum obat untuk berhenti merokok pakai cara alami, hingga mengikuti terapi khusus.
Berhenti merokok mungkin adalah keputusan besar yang sulit untuk diwujudkan, tetapi bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya.
Jangan menyerah setiap kali keadaan terasa begitu sulit. Ingatlah Anda selalu bisa meminta dukungan dari orang terdekat hingga para ahli.
Kesimpulan :
Merokok setelah makan adalah kebiasaan yang sangat berbahaya yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius. Merokok tidak hanya merugikan paru-paru, tetapi juga dapat merusak organ-organ lain dalam tubuh dan memicu berbagai penyakit mematikan. Penting bagi individu untuk memahami risiko kesehatan yang terkait dengan merokok dan berusaha keras untuk menghentikan kebiasaan ini. Menghentikan merokok adalah langkah pertama yang sangat penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang.