Gejala Serangan Jantung Mirip GERD
Masyarakat awam seringkali tidak bisa membedakan gejala serangan jantung yang utama berupa nyeri dada dan sensasi terbakar di dada akibat GERD. Satu petunjuk penting yang menandakan gejala serangan jantung adalah nyeri dada datang bersamaan dengan sejumlah gejala lain, seperti napas pendek atau berkeringat dingin. Bahkan nyeri dada ringan pun bisa menjadi tanda serangan jantung. Namun nyeri dada tidak selalu merupakan tanda serangan jantung atau penyakit jantung lainnya. Kondisi nyeri dada yang mirip dengan serangan jantung antara lain GERD atau penyakit refluks gastroesofageal.
Orang sering menyebut penyakit asam lambung dengan GERD atau lebih spesifiknya penyakit refluks asam. Faktanya, GERD merupakan penyakit asam lambung yang lebih serius dan kronis. Refluks asam terjadi ketika asam lambung mengalir kembali ke saluran yang menghubungkan lambung dan tenggorokan (kerongkongan). Saat Anda mengalami penyakit asam lambung, Anda akan merasakan cairan asam di bagian belakang mulut dan merasakan makanan yang Anda telan. Selain itu, ada juga rasa panas di dada, mirip gejala penyakit jantung.
Jika nyeri dada terus berlanjut setelah minum obat asam lambung, bisa jadi itu gejala serangan jantung atau penyakit jantung lainnya. Orang mengalami serangan jantung ketika arteri koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat. Penyumbatan mencegah aliran darah dan oksigen mencapai jantung. Akibatnya, jantung tidak dapat berfungsi secara normal dan dapat menimbulkan akibat yang serius.
Perbedaan Gejala GERD dan Serangan Jantung
Nyeri dada hanyalah salah satu gejala GERD. Kadang rasa nyeri ini menjalar hingga punggung, lengan, dan rahang sehingga muncul kecurigaan itu gejala penyakit jantung. Bila hanya merasakan nyeri dada, akan sulit membedakannya dengan gejala serangan jantung.
Nyeri dada akibat GERD terasa lebih menjurus ke sensasi terbakar. Sedangkan nyeri dada yang merupakan gejala serangan jantung seringnya terasa seperti remasan, cubitan, atau tekanan yang kuat. Selain itu, nyeri dada GERD terasa lebih sakit ketika menarik napas. Cara lain untuk melihat perbedaan gejala GERD dan serangan jantung adalah mengecek gejala lain yang muncul berbarengan.
Gejala Gastroesophageal reflux disease (GERD)
Pada umumnya orang yang terkena GERD akan merasakan sensasi terbakar di bagian tengah dada serta rasa asam di mulut akibat asam lambung yang naik.
Gejala lain yang terasa meliputi:
- Batuk dan cegukan yang timbul tenggelam
- Suara parau/serak
- Napas bau
- Mual dan muntah
- Bersendawa
- Sulit menelan
- Mulut terasa penuh air ludah
Gejala ini sering muncul setelah makan atau minum sesuatu yang bisa menyebabkan asam lambung naik. Misalnya saja makanan berlemak, minuman bersoda, makanan pedas dan asin serta kopi. Gejala akan lebih terasa ketika berbaring atau membungkuk. Namun secara umum, gejala asam lambung naik bisa cepat hilang bila mengonsumsi obat yang mengandung antasida.
Gejala Serangan Jantung
Orang yang terkena serangan jantung tidak selalu langsung memegangi dada, lalu kolaps dan kehilangan kesadaran. Terkadang serangan jantung muncul tanpa gejala yang jelas, yaitu serangan jantung ringan. Dibandingkan pria, wanita biasanya tidak merasakan nyeri dada saat terkena serangan jantung.
Gejala serangan jantung selain nyeri dada antara lain:
- Pusing
- Mual-mual
- Kelelahan
- Napas pendek
- Keringat dingin
- Kepala terasa ringan
- Badan lemas
Kapan Harus ke Dokter Jantung?
Baik serangan jantung maupun GERD merupakan penyakit yang membutuhkan perhatian lebih. Meski ada obat untuk mengatasi GERD, penyakit ini bisa berkelanjutan dan mengganggu aktivitas sehari-hari. Karena itu, perlu tindakan menyeluruh untuk mengatasi sumber masalahnya, yang berkaitan dengan gangguan pencernaan.
Sementara itu, serangan jantung merupakan salah satu jenis penyakit jantung yang menjadi pembunuh nomor satu di dunia. Bila bingung menerka apakah mengalami gejala serangan jantung atau GERD, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapat pemeriksaan lebih lanjut demi mencegah risiko fatal.