Al-Qur’an merupakan mukjizat terbesar yang diturunkan kepada nabi Muhammad S.A.W. Al-Qur’an merupakan penyempurna kitab-kitab yang turun sebelumnya. Defenisi Murottal sendiri berasal dari kata Ratlu As-syaghiri (tumbuhan yang bagus dengan masaknya dan merekah). Pada zaman sekarang murottal dikenal sebagai isitilah untuk menyebutkan rekaman bacaan Al-Quran.
Pendapat lainnya juga menyebutkan bahwa murottal adalah pengumpulan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an yang bertujuan untuk membuat banyak orang bisa mendengarkan Al-Qur’an secara indah.
Lantunan ayat suci Al-Qur’an berasal dari suara manusia, didalam suara manusia ini dapat menjadi perantara penyembuhan yang paling mudah untuk dijangkau bagi setiap umat islam. Dengan cara pembacaan yang indah, Al-Qur’an yang dilantunkan dapat menurunkan hormon-hormon yang menyebabkan stress, mengaktifkan hormon endorfin tubuh, membuat tubuh terasa rileks, mengalihkan pikirian dari rasa cemas, tegang, dan takut, memperlambat penafasan, detak jantung, nadi dan akhirnya akan berakibat terjadinya penurunan tekanan darah.
Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh rangsangan dari terapi murottal maka otak akan memproduksi zat kimia yang disebut zat neuropeoptide. Molekul ini akan menyangkut ke dalam reseptor-reseptor dan memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan kenyamanan
Dengan mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Secara umum mereka merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan, dan ketenangan jiwa.
Fungsi pendengaran manusia yang merupakan penerimaan rangsang auditori atau suara. Rangsangan auditori yang berupa suara diterima oleh telingga sehingga membuatnya bergetar. Getaran ini akan diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang bertautan antara satu dengan yang lain.
Rangsang fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan ion natrium menjadi aliran listrik yang melalui saraf nervus VIII (vestibule cokhlearis) menuju ke otak, tepatnya di area pendengaran. Setelah mengalami perubahan potensial aksi yang dihasilkan oleh saraf auditorius, perambatan potensial aksi ke korteks auditorius (yang bertanggung jawab untuk menganalisa suara yang kompleks, ingatan jangka pendek, perbandingan nada, menghambat respon motorik yang tidak diinginkan, pendengaran yang serius, dan sebagainya) diterima oleh lobus temporal otak untuk mempresepikan suara. Talamus sebagai pemancar impuls akan meneruskan rangsang ke amigdala (tempat penyimpanan memori emosi) yang merupakan bagian penting dari system limbik3 (yang mempengaruhi emosi dan perilaku).
Dengan mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, seorang muslim, baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Secara umum mereka merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan, dan ketenangan jiwa.
Stimulant Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan alternatif terapi baru sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi audio lainnya karena stimulant Al-Qur’an dapat memunculkan gelombang delta sebesar 63,11%. Terapi audio ini juga merpakan terapi yang murah dan tidak menimblkan efek samping.
Intensitass suara yang rendah merupakan intensitas suara kurang dari 60 desibel sehingga menimbulkan kenyamanan dan tidak nyeri. Murottal merupakan intensitas 50 desibel yang membawa pengaruh positif bagi pendengarnya. Manfaatnya lebih efektif yaitu terapi murottal diberikan dengan durasi 15-25 menit.