Pernahkah kamu mendengar kata baby blues syndrom?
Baby blues yang dikenal dengan istilah baby blues syndrom di mana ditandai dengan gejala yang dialami ibu setelah melahirkan berupa adanya gangguan suasana hati atau gangguan psikologis yang berupa perubahan suasana hati seperti gundah, gelisah, kesel, murung, perubahan mood(mudah marah, sedih berlebihan , mudah tersinggung), dan kelelahan tanpa penyebab selama pasca melahirkan.
Baby blues syndrom biasanya muncul sekitar 2 hari kelahiran- 3 Minggu sejak kelahiran bayi. Prevelensi Baby blues syndrom bervariasi di belahan dunia.
Baby blues syndrom dapat terjadi dikarenakan adanya perubahan hormon yang drastis di mana adanya perbedaan signifikan selama kehamilan dan pasca melahirkan. Perubahan drastis ini lah salah satu penyebab adanya gangguan emosional (psikologis) ibu pasca melahirkan yang mempengaruhi pengendalian emosional sang ibu.
Nyeri yang didapatkan selama proses melahirkan baik melahirkan secara normal (post partum), maupun secara insiasi melalui pembendahan (secsio) di mana nyeri ini dapat bertahan selama masa nifas sang ibu yang ditimbulkan dari bekas luka jahitan episiotomi ( robekan jalan lahir dalam upaya pengeluaran janin) maupun pembedahan abdomen (secsio).
Kondisi fisiologis yang berubah drastis juga menjadi penyebab munculnya baby blues syndrom pada ibu pasca melahirkan. Di mana ada kenaikan tekanan darah dalam upaya pengendalian cairan dalam tubuh sebagai bentuk mekanisme terhadap pendarahan yang terjadi selama kelahiran .
Sebagaimana penjelasan di atas yang merupakan penyebab munculnya baby blues syndrom pada ibu pasca melahirkan. Maka dari itu diperlukan dukungan dari semua pihak terutama masukan positif dalam upaya menjaga kesehatan mental ibu pasca melahirkan dengan harapan fase baby blues syndrom dapat di atasi dengan cepat.
Bagaimana kita bisa tahu kalau moms mengalami baby blues syndrom?
Pada umunya ciri-ciri atau gejala adanya baby blues syndrom yang dialami mom pasca melahirkan,yaitu:
- Banyak menangis tanpa alasan yang jelas.
- Mengalami perubahan suasana hati (mood) yang cukup cepat.
- Menjadi sangat mudah tersinggung.
- Merasa murung dan rewel.
- Merasa kewalahan dengan tugas bayi, bahkan tidak memperhatikannya.
- Merasa khawatir atau cemas mengenai kondisi kesehatan dan keselamatan bayi.
- Sulit tidur atau mengalami insomnia, padahal Mama sedang sangat kelelahan dan bayi sedang tidur.
- Sulit berkonsentrasi dan membuat keputusan.
- Kehilangan nafsu makan.
Lantas , adakah upaya yang dapat dilakukan untuk membantu ibu yang mengalami baby blues syndrom?
Sebenarnya baby blues syndrom dapat hilang dengan sendirinya. Namun, alangkah lebih baik ada upaya yang dapat dilakukan membantu mom dalam mengatasi baby blues syndrom yang dialami,yaitu :
1. Istirahat Teratur
Tubuh yang kelelahan setelah melahirkan dan ditambah adanya aktivitas baru berupa perawatan pada bayi baru lahir yang membutuhkan perhatian penuh. maka , dari itu tenaga ibu sering kali terkuras apalagi harus terjaga malam untuk menyusui si kecil sehingga harus adanya manajemen waktu ibu untuk memulihkan kembali kondisi mom.
2. Dukungan keluarga
Setelah melewati persalinan yang menegangkan dengan perubahan yang signifikan terjadi tidak hanya fisiologis namun juga berdampak psikologis oleh karena itu harus adanya dukungan kuat bagi mom untuk dapat beradaptasi selama perubahan yang dialami pasca melahirkan, dukungan dapat berupa support sistem, kerja sama dalam merawat bayi tentunya sangat membantu mom dalam mengatasi baby blues syndrom.
3. Pemenuhan nutrisi dengan makanan dan minum yang bergizi
Pemenuhan nutrisi dengan makanan dan minuman yang bernutrisi tentunya membantu mom dalam memulihkan kondisi tubuh setelah melahirkan yang mana hal ini juga dapat memberikan efek positif dalam memperbaiki mood yang tidak terkontrol pasca melahirkan yang diakibatkan oleh baby blues syndrom.
Beberapa jenis makanan yang bisa dikonsumsi ibu menyusui di antaranya adalah
- Ikan dan makanan laut: kerang, ikan sarden, rumput laut, ikan salmon.
- Daging merah dan putih: ayam, daging sapi, hati ayam.
- Sayur dan buah-buahan: tomat, kol, bawang putih, brokoli, paprika, kale.
- Lemak sehat: kelapa, telur, yogurt, alpukat, minyak zaitun, ikan salmon.
- Kacang-kacangan dan biji-bijian: almond, walnut, biji chia, flaxseed.
- Makanan berserat: kentang, ubi, oat, quinoa.
- Tahu, tempe.
4. Olahraga rutin
Untuk meredakan rasa kalut dan cemas akibat baby blues, Mama bisa coba berolahraga secara rutin. Manfaat olahraga tidak hanya dapat membantu mengalihkan perhatian dan kekhawatiran yang dirasakan, tapi juga meningkatkan suasana hati dan kualitas tidur Mama.
Tak perlu lama-lama kok, tapi tetap pastikan Mama konsisten dan rutin saat olahraga, ya. Misalnya, dengan menghabiskan waktu selama 20-30 menit tiap harinya.
5. Refreshing
Stres, baik secara fisik, emosional, atau psikis, bisa membuat Mama mengalami sindrom baby blues, terutama bagi para ibu baru.
Jika hal yang ini tengah Mama alami, cobalah ambil napas dalam-dalam. Ikutlah menghangatkan tubuh bersama dengan si Kecil yang perlu dijemur, sambil sekaligus menghirup udara segar. Bisa juga coba berjalan selama beberapa menit di sekitar rumah, sambil meluangkan waktu untuk menjernihkan pikiran.
6. Lakukan hal yang disukai
Saat Mama sedang stres, cobalah untuk mengalihkan perhatian ke hal lain yang mungkin bisa menambah semangat. Lakukan berbagai kegiatan yang Mama sukai (me time) untuk membantu melupakan stres yang tengah dihadapi. Misalnya, dengan membaca buku, menonton televisi, mendengarkan lagu favorit, berolahraga, atau sekadar berjalan-jalan sebentar di sekitar rumah.
7.Konsultasi ke Psikolog
Masa-masa setelah melahirkan bisa menjadi momen yang sulit dan stressful bagi kebanyakan ibu baru. Oleh sebab itu, penting untuk mengelola emosi Mama dengan baik. Misalnya, kalau Mama merasa sangat sedih, kecewa, malu, atau frustrasi habis melahirkan, cobalah untuk mengutarakan perasaan Mama kepada pasangan atau orang terdekat agar merasa nyaman dan tenang. Namun, jangan ragu untuk berkonsultasi ke psikolog atau psikiater jika stres dan gangguan mood yang Mama alami setelah melahirkan tidak kunjung bisa teratasi dengan cara-cara di atas.