Tidur merupakan kebutuhan dasar yang dibutuhkan oleh semua orang, untuk dapat berfungsi secara optimal, maka setiap orang memerlukan istirahat dan tidur yang cukup, tidak terkecuali juga pada orang yang sedang menderita sakit, mereka juga memerlukan istirahat dan tidur yang memadai. Namun dalam keadaan sakit, pola tidur seseorang biasanya terganggu, sehingga perawat perlu berupaya untuk mencukupi ataupun memenuhi kebutuhan tidur.
Menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.
Gangguan Pola Tidur Pada Lansia
Lansia yang mengalami pola tidur terganggu contoh terbangun untuk ke kamar mandi di malam hari, mengalami mimpi buruk, merasa kedinginan saat tidur malam dan tidak dapat tertidur selama waktu 30 menit sejak terbaring.Faktor- faktor mempengaruhi pola tidur pada lansia yaitu faktor psikologis, sakit fisik,lingkungan, gaya hidup dan usia. Lansia yang mengalami pola tidur terganggu dikarenakan terjadinya perubahan fisik secara alami sehingga lansia mudah mengalami terbangun ditengah malam, mimpi buruk dan susah memulai tidur malam. Lansia yang mengalami gangguan pola tidur akan menyebabkan kebutuhan tidur tidak terpenuhi selama 6 jam, sehingga menyebabkan lansia mudah terserang penyakit seperti hipertensi.
Cara menghilangkan gangguan pola tidur pada lansia seperti membiasakan tidur malam lebih awal, tidak mengkonsumsi minuman yang bisa menyebabkan susah tidur seperti kopi pada malam hari, menjaga kebugaran fisik seperti melakukan jalan pagi minimal 2 kali seminggu, mengontrol mengkonsumsi makanan yang asin dan berlemak yang bisa menyababkan peningkatan tekanan darah, serta rutin mengontrol kesehatan fisik dengan mengikuti kegiatan di posyandu lansia yang diselengarakan petugas kesehatan minimal 1 bulan sekali. Lansia membutuhkan kualitas tidur yang baik untuk meningkatkan kesehatan dan memulihkan kondisi tubuh agar tetap sehat.
Hipertensi Pada Lansia
Lansia yang mengalami hipertensi biasanya terjadi karena peningkatan tekanan darah melebihi angka normal yaitu 140/90 mmhg. Hipertensi berhubungan dengan berbagai resiki penyakit yang bisa menyerang fisik lansia.
Faktor-faktor mempengaruhi hipertensi yaitu genetik, usia, obesitas dan gaya hidup. Faktor genetik seperti adanya hubungan dalam keluarga yang memiliki riwayat hipertensi. Faktor usia menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada lansia sehingga terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik yang menyebabkan peningkatan tekanan darah.
Hipertensi yang tidak ditangani dengan serius bisa menyababkan berbagai komplikasi penyakit seperti stroke, serangan jantung, gagal jantung dan gagal ginjal. Berdasarkan hal tersebut maka penyakit hipertensi harus dicegah dan diobati dengan baik, untuk mengurangi angka komplikasi hipertensi.
Perilaku pencegahan hipertensi yang dilakukan lansia seperti mengontrol makanan dengan mengurangi konsumsi makanan asin atau berlemak, mengurangi stres, melakukan tidur malam tepat waktu sehingga tercukupi kebutuhan tidur selama 6 jam dalam satu hari, melakukan olahraga atau aktivitas fisik dan rutin mengontrol tekanan darah atau melakukanpemeriksaan kesehatan minimal 1 bulan sekali ke rumah sakit atau puskesmas.
Hubungan Gangguan Pola Tidur dengan Hipertensi pada Lansia
Pola tidur yang terganggu bisa menyebabkan lansia kecenderungan lebih rentan terhadap penyakit hipertensi,pelupa, konfusi,disorientasi, serta menurunnya kemampuan berkonsentrasi dan membuat keputusan. Terjadinya hipertensi pada lansia karena tidak menjalankan hidup sehat berupa tidur tidak teratur, kurang olahraga dan lansa mengalami stres. Gangguan tidur pada lansia diketahui dari kesulitan memulai tidur, kesulitan untuk mempertahankan tidur nyenyak dan bangun terlalu pagi sehingga tidak tercukupi kebutuhan tidur selama 6 jam, hal tersebut menyebabkan lansia mudah mengalami kelelahan dan stres sehingga bisa meningkatkan tekanan darah.