Hipertensi, atau tekanan darah tinggi, bagaikan bom waktu yang siap meledak kapan saja. Tak pandang usia, penyakit ini mengincar siapa saja, dari muda hingga tua. Di Indonesia, hipertensi telah menjadi salah satu pembunuh terbanyak, merenggut nyawa jutaan rakyat.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.
Data dan Fakta
Menurut Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) 2021, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 27,1%, artinya 1 dari 4 orang dewasa di Indonesia menderita hipertensi.Angka ini kian memprihatinkan karena menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2018, di mana prevalensi hipertensi hanya 23,7%.Peningkatan ini dikhawatirkan akan terus berlanjut, seiring dengan perubahan gaya hidup dan pola makan masyarakat.Hipertensi tak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak dan remaja. Data Riskesnas 2021 menunjukkan, 8,4% remaja usia 13-17 tahun telah menderita hipertensi.
Gejala Hipertensi
Meskipun pada umumnya penderita hipertensi tidak menunjukkan gejala atau keluhan tertentu, namun terdapat keluhan tidak spesifik yang bisa dirasakan oleh penderita hipertensi, diantaranya adalah:
1. Sakit kepala dan pusing
2. Jantung berdebar-debar
3. Rasa sakit di dada
4. Gelisah
5. Penglihatan kabur
6. Mudah lelah.
Dampak Hipertensi
Hipertensi bagaikan pembunuh senyap. Jika tidak terkontrol, hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius, seperti:
•Stroke: Hipertensi merupakan faktor risiko utama stroke, yang dapat menyebabkan kelumpuhan, kerusakan otak, bahkan kematian.
•Penyakit jantung: Hipertensi meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, gagal jantung, dan aritmia.
•Gagal ginjal: Hipertensi dapat merusak ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.
•Kerusakan mata: Hipertensi dapat merusak pembuluh darah di mata dan menyebabkan retinopati hipertensi, yang dapat berujung pada kebutaan.
Upaya Pencegahan dan Pengobatan
Hipertensi merupakan penyakit yang dapat dicegah dan diobati. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengendalikan hipertensi:
√Menjaga pola makan sehat: Konsumsi makanan rendah garam, lemak jenuh, dan kolesterol. Perbanyak konsumsi buah, sayur, dan whole grains.
√Menjaga berat badan ideal: Obesitas merupakan salah satu faktor risiko hipertensi.Rutin berolahraga: Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
√Berhenti merokok: Merokok dapat memperburuk hipertensi.
√Mengurangi konsumsi alkohol: Konsumsi alkohol berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah.
√Mengelola stres: Stres dapat memicu peningkatan tekanan darah.
√Melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin:Hipertensi seringkali tidak menunjukkan gejala, sehingga penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, minimal sekali setahun.
√Mengikuti pengobatan dokter: Bagi penderita hipertensi, patuhilah instruksi dokter dan konsumsi obat-obatan yang diresepkan secara teratur.
Penutup
Hipertensi adalah penyakit serius yang harus diwaspadai. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan mengikuti anjuran dokter, kita dapat mencegah dan mengendalikan hipertensi, serta hidup lebih sehat dan berkualitas. Mari jadikan diri dan keluarga terhindar dari bahaya hipertensi.m
Sumber Data:
https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/laporan-hasil-survei/
https://www.alodokter.com/hipertensi/gejala
https://www.halodoc.com/kesehatan/hipertensi