Minuman Manis Kemasan Ternyata Tidak Semanis Rasanya Lho!
“Gula itu bermacam-macam. Karbohidrat dalam nasi itu juga ada gulanya. Cuma kalau kita bicara dalam konteks minuman berpemanis dalam kemasan, yang kita bicarakan adalah gula tambahan atau sering disebut dengan sukrosa. Nah, tubuh manusia tidak dirancang untuk mengolah sukrosa tersebut. Kalau karbohidrat, kita bisa mengolahnya dengan baik. Kalau sukrosa, ketika dia berlebihan, itu bisa membebani tubuh kita,” jelas dr. Denta.
Yuk Kenali Bahaya Minuman Manis
Minuman manis adalah jenis minuman yang telah ditambahkan pemanis, seperti gula cair, sirup, konsentrat buah, dan pemanis buatan. Soda, minuman kemasan, minuman berenergi, minuman isotonic.
Jenis minuman ini mungkin memiliki rasa yang nikmat untuk dikonsumsi. Namun beberapa jenis minuman ini memiliki kandungan gula yang tinggi yang dapat membahayakan kesehatan tubuh.
Selain memiliki kandungan gula yang tinggi, berbagai produk minuman manis juga tidak banyak mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh.
Gula merupakan karbohidrat sederhana yang cepat diserap oleh tubuh sehingga dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih cepat lemas dan mengantuk.
MBDK populer karena rasanya yang manis dan kemasannya yang praktis, sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana. Contohnya: jus, teh, kopi botolan, atau minuman manis lainnya siap diminum.
Gula selain jadi sumber energi juga bisa jadi pengawet untuk Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK)
FAKTANYA
Konsumsi minuman manis dalam kemasan di Indonesia sebanyak 20,23 liter per orang. Indonesia menempati posisi ketiga dalam mengonsumsi MBDK terbanyak di Asia Tenggara.
Fakta lain yang juga mencengangkan adalah dalam 20 tahun terakhir konsumsi minuman manis dalam kemasan meningkat hingga 15x lipat.
Pemerintah sudah menyiapkan upaya penanganan dengan membatasi konsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK), salah satunya adalah dengan menerapkan cukai MBDK.
Minuman manis terus bikin bahagia?
Faktanya justru ada efek Pahit yang berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serius saat ini maupun dimana depan.
Jika tubuh terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, maka dapat meningkatkan risiko masalah Kesehatan diantaranya:
1. Obesitas
Minuman manis mengandung banyak kalori dari gula tambahan yang tidak memberikan nutrisi penting bagi tubuh. Konsumsi kalori berlebih dari minuman manis dapat menyebabkan penumpukan lemak, terutama di sekitar perut, dan meningkatkan risiko obesitas yang merupakan faktor risiko untuk berbagai penyakit serius, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker.
2. Risiko Diabetes Tipe 2
Minuman manis yang mengandung gula tambahan dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba yang memicu pelepasan insulin oleh tubuh. Seiring waktu, paparan yang berulang terhadap lonjakan gula darah dapat menyebabkan resistensi insulin yang pada akhirnya dapat mengarah pada diabetes tipe 2.
3. Risiko Penyakit Jantung
Minuman manis yang tinggi gula sering kali juga tinggi fruktosa yang telah terkait dengan peningkatan risiko faktor risiko penyakit jantung, termasuk tekanan darah tinggi, kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang tinggi, dan peradangan.
4. Kerusakan Gigi
Gula yang terkandung dalam minuman manis dapat merusak gigi dan menyebabkan kerusakan gigi seperti karies. Bakteri dalam mulut menggunakan gula sebagai sumber energi untuk berkembang biak dan mereka menghasilkan asam sebagai produk sampingan yang dapat merusak lapisan email gigi.
5. Gangguan Metabolisme dan Penyakit hati atau liver
Konsumsi minuman manis secara berlebihan telah terkait dengan gangguan metabolisme termasuk resistensi insulin, peningkatan lemak hati, dan peningkatan risiko penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD). Minuman manis yang mengandung fruktosa dapat meningkatkan produksi lemak di hati dan menyebabkan penumpukan lemak yang tidak normal yang dapat menyebabkan kerusakan hati dan masalah kesehatan lainnya.
Yuk bijak kurangi konsumsi gula
“Mengurangi konsumsi gula dapat memberikan dampak yang sangat luar biasa bagi tubuh apabila dilakukan secara konsisten”
- Batasi konsumsi gula sebanyak 4 sendok makan perhari
- Kurangi makan-makanan manis seperti cookies, brownies, donat, icecream, permen
- Perbanyak makan-makanan manis alami seperti buah-buahan
- Beralih pada minuman rendah gula atau bebas gula
- Batasi jam makan malam
- Olahraga teratur untuk membakar kalori
Quotes of Today
” Gula memang tampak manis, dengan mengurangi gula bukan hanya keputusan untuk hari ini, tetapi investasi untuk kesehatan dimasa depan”