Gangguan Siklus Menstruasi pada Remaja
Wanita yang telah memasuki usia pubertas akan mengalami menstruasi. Kondisi ini perlu diperhatikan dengan baik untuk menjaga kesehatan wanita. Gangguan menstruasi terjadi ketika panjang siklus menstruasi terus berubah.
Pada tiap wanita, siklus menstruasi rata- rata 28 hari, tetapi bisa berubah sedikit lebih pendek atau panjang. Jika seseorang memiliki siklus menstruasi kurang dari 24 hari atau lebih dari 38 hari, kondisi ini dinyatakan sebagai gangguan menstruasi.
Penyebab Gangguan Menstruasi
Durasi normal untuk haid antara 7-14 hari dengan siklus normal 28-35 hari.
Faktor penyebab gangguan haid dapat beragam, mulai dari psikis (stres), gangguan hormon, kehamilan, berat ba yang turun atau naik drastis, penyakit y menyertai, seperti polycystic ovary
syndrome (PCOS), dan lain-lain. Umumnya, faktor hormonal juga bisa memengaruhi siklus haid, sehingga
menjadi tidak teratur.
Kemungkinan seorang wanita mengalami haid dalam waktu yang lebih cepat meningkat bila wanita tersebut memiliki hormon estrogen dan progesterone yang berlebihan.
Sementara itu, jika faktor hormonal menjadi penyebab gangguan haid, dipastikan bahwa wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan.
Hal itu dapat diatasi dengan suntikan untuk mempercepat pematangan sel telur.
Gangguan menstruasi juga bisa terjadi karena penyebab kelainan non-organ, di antaranya koagulopati, yaitu adanya gangguan fungsi pembekuan darah yang menyebabkan darah sulit membeku.
Hal yang paling sering terjadi adalah penyakit Von Willebrand. Selain itu, disfungsi ovulasi juga sering terjadi.
Disfungsi ovulasi adalah terjadinya gangguan kesuburan yang dapat menyebabkan gangguan hormon.
Akibat gangguan hormon tersebut, perdarahan terjadi dalam jumlah yang bervariasi dan dapat terjadi setiap saat.
Gejala Gangguan Menstruasi
1.Hormon yang tidak stabil
Gangguan siklus menstruasi pada remaja yang pertama disebabkan oleh hormon yang tidak stabil. Hal tersebut bukan hanya memengaruhi volume darah yang keluar, tetapi juga lama waktu menstruasi. Seorang remaja memiliki hormon yang berfluktuasi.
2.Perubahan Berat Badan
Penyebab gangguan menstruasi selanjutnya adalah perubahan berat badan secara signifikan, baik kenaikan maupun penurunan. Kenaikan berat badan drastis memicu tubuh menghasilkan estrogen dalam jumlah yang banyak. Sedangkan penurunan berat badan drastis, mampu menghambat produksi hormon estrogen.
3.Obat-Obatan
Tahukah jika beberapa jenis obat-obatan dapat memengaruhi siklus menstruasi seseorang? Jenis obat-obatan tersebut, di antaranya antibiotik, antidepresan, atau pil kontrasepsi. Meski demikian, gangguan siklus menstruasi pada remaja akibat konsumsi obat-obatan tersebut jarang terjadi. Namun, mungkin saja terjadi jika obat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, dan dalam jumlah berlebihan.
4.Stres
Penyebab gangguan menstruasi selanjutnya adalah stres. Saat kondisi ini dialami, bagian otak yang mengatur reproduksi merespon dengan mengurangi produksi hormon. Oleh sebab itu, siklus menstruasi seseorang menjadi terganggu, atau bahkan berhenti sama sekali. Terkait hal tersebut, sebagai orang tua, ibu harus mengenai gejala stres pada remaja yang menjadi penyebab utama gangguan menstruasi.
5.Pola Makan yang Salah
Pola makan yang salah termasuk diet ketat menjadi penyebab gangguan siklus menstruasi pada remaja. Hal tersebut akan membuat seseorang kekurangan gizi, sehingga produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh jadi tidak seimbang.
6.Olahraga Berlebihan
Gangguan siklus menstruasi pada remaja selanjutnya bisa disebabkan oleh melakukan olahraga secara berlebihan. Faktanya, olahraga memang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Namun jika dilakukan secara berlebihan, justru dapat memicu gangguan kesehatan salah satunya menstruasi yang tidak teratur.