Bullying
Bullying merupakan salah satu tindakan perilaku agresif yang disengajadilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara berulang-ulang dan dariwaktu ke waktu terhadap seorang korban yang tidak dapat mempertahankan dirinya dengan mudah (Soetjipto, 2012). Kasus bullying kini marak terjadi, tidak hanya dimasyarakat namun kasus ini terjadi di dunia pendidikan yang membuat berbagai pihak semakin prihatin termasuk komisi perlindungan anak. Berbagai cara dilakukan untuk meminimalisir kejadian bullying di sekolah termasuk salahsatunya Komnas perlindungan anak mendesak ke pihak sekolah untuk lebih melindungi dan memperhatikan murid-muridnya.
dan sebenarnya, apa penyebab dari bullyinng itu sendiri ?
Penyebab Bullying
dan penyebab lainnya adalah
- Memiliki rasa percaya diri yang rendah.
- Sulit dalam bersosialisasi.
- Cemburu dengan orang lain.
- Ingin diterima dalam pergaulan.
- Pengaruh dari orang-orang sekitarnya untuk ikut melakukan bullying.
- Pengaruh dari game atau tontonan yang tidak sesuai dengan usianya.
- Merasa lebih baik dengan menggunakan kekuatan fisik untuk melampiaskan amarah atau balas dendam.
- Selalu ingin mendominasi dan berkuasa atas orang lain.
- Tidak bisa mengontrol diri.
Jenis-Jenis Bullying
Terdapat beberapa jenis bullying yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial anak maupun orang dewasa, seperti bullying secara fisik, lisan, sosial, hingga di internet yang biasa disebut dengan cyberbullying. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai masing-masing jenis bullying adalah:
1. Bullying secara Fisik
Bullying yang dilakukan secara fisik biasanya meninggalkan bekas luka di bagian tubuh, seperti memar. Adapun beberapa contoh tindakan bullying yang dilakukan secara fisik adalah memukul, menendang, menjegal, mencubit, atau mendorong seseorang.
Selain melukai tubuh seseorang, perusakan barang berharga juga termasuk jenis bullying fisik yang dilakukan secara tidak langsung. Sebagai contoh, merusak mobil atau mencoret-coret tembok rumah seseorang untuk melampiaskan rasa kesal.
2. Bullying secara Lisan (Verbal)
Tindakan bullying juga bisa dilakukan secara lisan, seperti menghina, mengejek, dan mengolok orang lain. Meskipun tidak meninggalkan luka yang terlihat secara fisik, bullying secara lisan ini merupakan jenis pelecehan yang ditargetkan (targeted harassment) yang pada akhirnya dapat berujung pada tindakan kekerasan fisik.
Bagi sebagian orang, bullying verbal dinilai lebih berbahaya dari bullying fisik karena tipe bullying ini dapat menghancurkan harga diri dan citra diri korban. Kata-kata menyakitkan yang ditujukan untuk korban bisa membekas di hati dalam waktu yang lama dan memengaruhi kesehatan jiwa nya.
3. Bullying secara Sosial
Bullying yang dilakukan secara sosial biasanya tidak mudah dideteksi. Maka dari itu, jenis bullying ini sering dikenal sebagai penindasan terselubung (covert bullying). Tujuannya adalah untuk merusak reputasi seseorang dalam lingkungan sosial. Adapun contoh-contoh bullying secara sosial adalah:
- Menyebarkan kebohongan atau gosip tentang seseorang.
- Melontarkan lelucon untuk mempermalukan dan menghina orang lain.
- Mendorong orang lain di sekitar untuk mengucilkan seseorang.
- Tatapan sinis yang ditujukan untuk mengintimidasi secara halus.
4. Bullying di Internet (Cyberbullying)
Cyberbullying adalah bentuk tindakan agresif yang ditujukan kepada seseorang melalui teknologi digital. Umumnya, cyberbullying terjadi di media sosial, game online, dan platform lain yang menyediakan kolom interaksi. Bullying di sini tidak dilakukan dengan tatap muka, melainkan secara virtual atau online. Adapun contoh dari cyberbullying adalah:
- Mengirimkan teks, email, gambar, atau video yang isinya mengejek, mengancam, bernada kasar, berbau seksual, dan agresif.
- Mengucilkan seseorang dalam lingkup pertemanan online dengan sengaja.
- Menyebarkan kebohongan atau aib tentang seseorang di media sosial.
- Meniru orang lain dengan menggunakan foto dan informasi pribadi mereka.
- Mengunggah klip pribadi tanpa consent dengan tujuan mempermalukan seseorang, seperti revenge porn.
Dampak Bullying
1.Gangguan Kesehatan Fisik
2.Menurunnya Kesejahteraan Psikologis
dan, bagaimana cara mencegah perilaku Bullying ini ?
Cara Mencegah Perilaku Bullying
Untuk mencegah terjadinya bullying yang dilakukan oleh atau kepada anak, orang tua dapat menerapkan hal-hal, seperti mengajari anak tentang arti bullying, menumbuhkan rasa percaya diri anak, dan menjadi contoh yang baik bagi anak. Adapun penjelasan selengkapnya tentang bagaimana cara mencegah bullying adalah:
1. Mengajari Anak tentang Bullying
Anak perlu mengetahui bahwa menindas orang lain atau bullying adalah hal yang tidak baik. Berikan contoh bahwa memukul teman atau menghina orang lain sebagai lelucon adalah hal yang tidak baik dan tidak terhormat, serta dapat menimbulkan trauma bagi para korbannya. Dengan begitu, anak dapat mengerti dan tidak melakukan tindakan agresif kepada orang lain.
2. Membangun Rasa Percaya Diri pada Anak
Bullying bisa terjadi karena rasa percaya diri yang rendah. Untuk itu, cobalah bangun rasa percaya diri anak dengan mendorongnya melakukan hal-hal yang positif dan disukai di sekolah. Sebagai contoh, dukung anak untuk mengembangkan kemampuan musiknya dengan mengikuti klub musik di sekolahnya.
3. Menjadi Contoh yang Baik kepada Anak
Orang tua perlu memberikan contoh yang baik kepada anak. Oleh karena itu, sikap baik dan rasa hormat perlu ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal sederhana seperti menyapa tetangga ketika berpapasan atau menolong orang bisa menanamkan nilai kebaikan dan empati pada anak.
Kesimpulan :