Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan penyebab kematian nomor 6 di dunia. Diabetes Mellitus dengan komplikasi merupakan penyebab kematian tertinggi ketiga di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup. Data menyebutkan baha 1 dari 2 orang penyandang diabetes belum menyadari bahwa dirinya mengidap diabetes. DM merupakan suatu penyakit metabolik karena adanya masalah pada pengeluaran insulin. Insulin yang diproduksi berkurang oleh pankres yang berakibat terjadi ketidakseimbangan gula dalam darah sehingga meningkatkankonsentrasi kadar gula darah.
Namun pada zaman sekarang penderita DM tidak hanya terjadi pada usia lanjut namun remaja sudah banyak yang terkena DM. Pola hidup pada zaman sekaranglah yang menyebabnya DM banyak diderita. pola hidup yang cenderung kurang teratur lebih bersiko terjangkit DM, selain itu mengkonsumsi makanan cepat saji dan minuman instan itulah peyebab dari awal.
DM tipe 2 yang telah dipromosikan adalah aksi CERDIK, yaitu dengan melakukan: 1) Cek kesehatan secara teratur untuk mengendalikan berat badan, periksa tekanan darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur, 2) Enyahkan asap rokok dan jangan merokok, 3) Rajin melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, 4) Diet seimbang dengan mengkonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, 5) Istirahat yang cukup dan, 6) Kelola stres dengan baik dan benar.
Adapun cara pencegahannya adalah mengatur pola makan, olah raga, kurangi merokok, dan menurunkan berat badan berlebih. Upaya pencegahan yang dilakukan yaitu selalu makan teratur 3 kali dalam sehari, melakukan aktifitas fisik seperti olah raga minimal 10 menit dalam satu
kegiatan tanpa henti selama lima hari dalam 1 minggu sebagai tindakan upayapencegahan diabetes mellitus tipe 2.
Pencegahan penyakit DM tipe 2 terdiri dari 4 tingkatan, yakni pencegahan tingkat dasar (primordial preventio), primary prevention yaitu pencegahan tingkat pertama yang meliputi promosi kesehatan dan pencegahan khusus. Secondary prevention atau pencegahan tingkat kedua yakni meliputi diagnosa dini serta pengobatan yang tepat. Tertiary prevention atau pencegahan tingkat ketiga yang meliputi pencegahan terhadap terjadinya cacat dan rehabilitas.
Tingkat kesadaran yang baik dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat yang baik pula tentang diabetes mellitus tipe 2. Pengetahuan merupakan hal mendasar untuk menyadarkan masyarakat berperilaku sehat, sehingga deteksi dini dari gejala yang di timbulkan akan diketahui. Deteksi dini diabetes mellitus adalah tindakan awal sebagai upaya kemungkinan terkena diabetes mellitus secara dini agar dapat ditangani secara memadai, sehingga kesakitan/komplikasi dapat dicegah. Deteksi dini dapat dilakukan oleh seseorang apabila mempunyai tanda dan gejala yang meliputi perubahan berat badan yang terus bertambah melebihi berat badan ideal, gejala-gejala lain seperi sering kencing, sering minum dan sering makan. Apabila terdapat tanda dan gejala tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih cepat atau secara dini diabetes mellitus melalui skrining dengan pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.