“POLA HIDUP PENDERITA HIPERTENSI”
Hipertensi menjadi masalah kesehatan di seluruh belahan dunia dan menjadi salah satu
penyebab kematian orang banyak. Hipertensi ini merupakan penyakit yang tidak menular karena hipertensi tidak ditularkan dari orang ke orang. Penyakit tidak menular ini merupakan penyakit kronis yang tidak bisa ditularkan ke orang lain. Hipertensi ini masih menjadi masalah kesehatan yang prihatin di Indonesia saat ini. Hal ini terjadi secara umum disebabkan oleh pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan.
1. Penyebab Hipertensi
Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan penyebabnya yaitu
hipertensi primer atau hipertensi essensial dan hipertesni sekunder. Hipertensi merupakan
salah satu silet killer yang berperan dalam kematian banyak orang karena komplikasinya
dengan penyakit berbahaya lainnya seperti stroke, serangan jantung dan gagal ginjal.
Hipertensi juga dapat membuka peluang dua kali lebih besar bagi penderitanya untuk
mengalami penyakit stroke, enam kali lebih besar untuk mengalami penyakit serangan
jantung, dan lima kali lebih besar kemungkinan meninggal karena komplikasi dengan gagal
jantung (Situmorang, 2019).
2. Kebiasaan Penderita Hipertensi
Kebiasan penderita hipertensi dapat berupa pola makan yang mana pola makan ini
dapat mempengaruhi Kesehatan terutama pada aspek pembuluh darah dan jantung. Contoh
kebiasaan kehidupan di Sumatera Barat atau Padang yaitu mengkonsumsi makanan dengan
tingkat kolestrol yang tinggi. Dimana masyarakat Padang memakan makanan dengan
santan yang banyak atau sering mengkonsumsi santan.
Di samping itu mereka juga seringmengkonsumsi daging, baik itu daging sapi, makanan dengan lemak jenuh yang tinggiseperti otak, paru dan minyak. Sehingga masyarakat di Padang ini sendiri memiliki potensi penderita hipertensi yang tinggi dibandingkan dengan kelompok masyarakat lainnya. Selain itu pola diet juga mempengaruhi penderita hipertensi, dimana kebiasaan makanan
yang bertentangan dengan program gizi contohnya jarang mengkonsumsi sayuran.
Gaya hidup yang modern yang mengakibatkan kurangnya aktivitas fisik dan kebiasaan hidup
instan atau serba cepat seperti mengkonsumsi makanan instan, menggunakan zat pengawet
seperti natrium benzoate dan penyedap rasa seperti MSG (Herwati, 2013).
3. Pencegahan Hipertensi
Hipertensi dapat dicegah mulai dari kebiasaan menyusui, menyusui dapat menjadi salah satu pencegahan hipertensi karena berdasarkan Lembaga Kesehatan nasional maupun internasional menyatakan bahwa Kesehatan pada anak juga dipengaruhi oleh Kesehatan dari ibu. Selain itu juga terdapat beberapa Tindakan lain dalam penurunan hipertensi ini seperti :
- memodifikasi gaya hidup, menerapkan perencanaan makan dengan baik seperti dengan Dietary Approaches to StopnHypertension (DASH),
- membatasi asupan garam atau NACL dan mengurangi asupan alcohol. Dimana DASHdianjurkan untuk pencegahan dan manajemen hipertensi
- menggunakan prinsip mengkonsumsi buah dan sayuran serta susu rendah lemak dan hasil olahnya serta kacang kacangan (Liliswanti & Dananda, 2016).
SIMPULAN DAN SARAN
Hipertensi merupakan kondisi adanya peningkatan tekanan darah dalammarteri. Peningkatan ini dipengaruhi oleh satu atau beberapa factor yang tidak berjalan dengan semestinya. Hipertensi terbagi atas dua yaitu primer dan sekunder. Hipertensi ini dapat berperan dalam kematian banyak orang sebab hipertensi ini dapat berkomplikasi dengan penyakit berbahaya lainnya. Kebanyakan penyebab penyakit hipertensi ini dari pola makan dan gaya hidup masyarakat yang modern.
Hipertensi dapat digecah dimulai dari kebiasaan menyusui, mengubah gaya hidup, serta menerapkan perencanaan makanan dengan baik. Sesuai dengan informasi yang telah disampaikan, maka masyarakat disarankan untuk mengetahui lebih lanjut tentang penyakit hipertensi ini. Masyarakat juga dianjurkan untuk mengurangi konsumsi santan dan juga daging,
serta dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik dan mengurangi konsumsi
makanan siap saji