Pengertian Kecemasan
kecemasan adalah suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai reaksi umum dan ketidakmampuan menghadapi masalah atau adanya rasa aman. Perasaan yang tidak menyenangkan ini menimbulkan gejala-gejala fisiologis, seperti gemetar, berkeringat, detak jantung meningkat, dan lain-lain serta gejala-gejala psikologis, seperti panik, tegang, bingung, tidak dapat berkonsentrasi, dan lain-lain.
Adapun gejala-gejala yang muncul yaitu:
1) Gejala fisik ; meliputi gugup, gemetar, nafas berat atau sulit bernafas, tangan berkeringat dan lembab, sulit bicara, detak jantung cepat, badan terasa panas dingin mendadak, mual, kerongkongan atau mulut terasa kering, pusing, leher atau punggung terasa kaku.
2) Gejala tingkah laku (behavioral), meliputi perilaku menghindar, perilaku tergantung, bingung.
3) Gejala kognitif ; meliputi khawatir terhadap sesuatu, percaya bahwa sesuatu yang berbahaya akan terjadi tanpa sebab yang jelas, merasa terancam oleh peristiwa yang secara normal sebenarnya tidak mengancam, takut lepas kendali, takut tidak mampu mengatasi masalah, berpikir bahwa pikiran yang mengganggu selalu muncul berulang-ulang, berpikir harus lari dari keramaian, kesulitan konsentrasi, atau memfokuskan pikiran.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan adalah:
1) Relaksasi
Relaksasi adalah salah satu teknik dalam terapi perilaku untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan. Ditambahkan Walker teknik ini dapat digunakan oleh pasien tanpa bantuan terapis dan mereka dapat menggunakannya untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan yang dialami sehari-hari dirumah.
2) Pengendalian pernafasan
Pengendalian pernafasan merupakan suatu teknik untuk mengendalikan nafas yang sifatnya cepat dan memfokuskan diri pada pernafasan. Orang yang sedang mengalami kecemasan cenderung bernafas dengan cepat dan dangkal karena adanya perasaan panik atau khawatir. Padahal hal ini dapat meningkatkan rasa cemas. Pernafasan yang lebih lambat dan dalam hampir selalu memiliki efek menenangkan. Hal ini merupakan salah satu cara yang paling cepat untuk menghentikan serangan panik.
3) Cognitif Behavior Therapy
Cognitif Behavior Therapy adalah suatu pendekatan belajar teradap terapi yang menggabungkan teknik kognitif dan behavioral. Terapi ini berusaha untuk mengintegrasikan teknik-teknik terapiutik yang berfokus untuk membantu individu melakukan perubahan-perubahan, tidak hanya pada perilaku yang nyata, tetapi juga dalam pemikiran, keyakinan, dan sikap yang mendasarinya.
Terapi Warna
Terapi warna adalah teknik mengobati penyakit melalui penerapan warna, agar tubuh tetap sehat dan memperbaiki ketidakseimbangan di dalam tubuh sebelum hal itu menimbulkan masalah fisik maupun mental.
Metode Terapi Warna
Beberapa metode terapi warna yang sering digunakan adalah sebagai berikut:
1) Pernapasan warna;yaitu teknik bernafas dengan membayangkan sewaktu
menghirup dan menghembuskan nafas dengan warna-warna tertentu.
2)Meditasi;membayangkanatauberimajinasiuntukmemusatkanperhatianpadaobjek tertentu yang bersifat citraan/visual, yang mengandung warna-warna, sehingga dapat
memberikan efek relaksasi pada tubuh.
3) Air solarisasi; yaitu dengan menggunakan botol maupun gelas atau air dengan
warna-warna tertentu, kemudian air tersebut diminum.
4) Aurasoma;teknikinimenggunakanbotol-botolkecilyangberisilapisanwarnadari
minyak esensial dan ekstrak tumbuhan.
5) Warna kain sutra; yaitu teknik terapi warna yang menggunakan kain sutra yang dipakaikan ke tubuh pasien untuk digunakan dalam waktu tertentu.
Metode terapi warna yang digunakan adalah pernafasan warna dan meditasi warna. Pernafasan yang dalam dan terfokus membantu mengubah udara yang kita tarik saat bernafas menjadi energi positif. Meditasi adalah melatih pikiran untuk merenungkan sesuatu, sehingga bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan menemukan kedamaian jiwa.
Selain itu, warna-warna dapat dimanfaatkan untuk pengobatan dan menunjang proses penyembuhan, karena dalam hal ini warna dapat memberikan suasana yang tenang, damai, dan nyaman dalam beristirahat, antara lain :
1) Warna hijau menimbulkan efek fisik menenangkan sistem saraf, digunakan untuk berbagai macam masalah kesehatan berkenaan dengan organ jantung dan tekanan darah yang tidak normal. Efek psikologis warna hijau merupakan warna keseimbangan, sangat bermanfaat untuk kondisi-kondisi emosional anak pada saat stress, emosi, dan mengalami rasa takut di rumah sakit.
2) Warna biru menimbulkan efek fisik memperkuat kondisi tubuh dan pikiran, menenangkan kondisi jiwa anak yang sedang galau saat menjalani perawatan. Sedangkan efek psikologisnya adalah memulihkan stress dan menciptakan kondisi yang tenang bagi pasien anak.
Kegunaan warna yang berhubungan dengan kesehatan, antara lain:
1) Warna hijau dianggap memiliki kekuatan untuk penyembuhan dan kemampuan
untuk menenangkan dan menyegarkan.
2) Warna biru berhubungan dengan hal yang positif, lebih produktif dan warna kedamaian.