Menurut Fitriani Kahar dalam buku Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Pencegahannya, pembangunan dalam bidang kesehatan di Indonesia tengah dihadapkan pada kondisi penyakit menular yang merupakan masalah kesehatan pada masyarakat. Sementara, PTM berkontribusi dalam meningkatkan angka kesakitan dan kematian.
Menyadari sumber yang sama, meningkatnya angka kematian akibat PTM terus terjadi dalam kurun waktu 2010 hingga 2020 dengan total 44 juta kematian atau sebesar 15 persen. Dengan begitu, penting bagi kita untuk mengetahui jenis PTM, penyebab, dan pencegahannya.
penyakit tidak menular merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain. Jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang.
Dalam buku Teori Epidemiologi Penyakit Tidak Menular yang disusun oleh Hamzah, dkk., nama lain penyakit tidak menular bervariasi, di antaranya:
-
-
-
-
- Penyakit kardiovaskular yang berkaitan dengan naiknya tekanan darah, gula darah, lipid darah, dan obesitas. Kondisi tersebut mengakibatkan munculnya penyakit seperti serangan jantung, strok, gangguan pada arteri, penyakit serebrovaskular, penyakit jantung, dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya.
-
-
-
- Berbagai jenis kanker seperti, kanker hati, kanker paru-paru, kanker serviks, kanker payudara, dan jenis kanker lainnya.
- Penyakit pernapasan kronis meliputi, asma, hipertensi pada paru, dan berbagai penyakit pernapasan kronis lainnya.
- Diabetes tipe satu dan tipe dua.
Untuk menekan angka penderita penyakit yang satu ini, terdapat beberapa cara yang bisa dipraktikkan. Mengutip laman Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, cara mencegah penyakit tidak menular di antaranya:
Hindari kebiasaan merokok dan minum alkohol berlebih
Salah satu faktor penyebab penyakit tidak menular, yakni kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol secara berlebih. Dengan menghindari kebiasaan tersebut, tubuh akan terbebas dari risiko munculnya penyakit tidak menular.
Batasi konsumsi gula, garam, lemak berlebih
Menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi gula per hari untuk setiap individu, yakni 5 hingga 9 sendok teh atau setara 50 gram gula. Sementara menurut Healthline, kadar garam yang dibutuhkan tubuh yakni tidak kurang dari seperempat sendok teh per harinya. Sedangkan untuk kadar konsumsi lemak disarankan sebanyak 20 hingga 30 gram per hari.
Rutin melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik ringan yang dapat dilakukan untuk mencegah timbulnya PTM menurut Kementerian Kesehatan di antaranya jalan cepat di sekeliling rumah, naik turun tangga selama 10 hingga 15 menit sebanyak dua atau tiga kali dalam sehari, hingga lompat tali.
Berbagai aktivitas fisik tersebut dapat memperlambat denyut nadi yang menyebabkan kinerja jantung menjadi lebih baik. Tak hanya itu, rutin melakukan aktivitas fisik dapat membakar lemak sehingga terhindar dari risiko obesitas.
Rajin mengonsumsi buah dan sayur
Melengkapi konsumsi harian dengan buah dan sayur mampu mencegah risiko terjangkit PTM. WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi 400 gram buah dan sayur per hari. Sementara itu, Kementerian Kesehatan melalui Pedoman Gizi Seimbang, Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 merekomendasikan konsumsi 3-5 porsi sayur dan 2-3 porsi buah per hari.
Cek kesehatan secara teratur
Hal yang tak kalah penting dilakukan untuk mencegah timbulnya PTM ialah mengecek kesehatan secara rutin. Umumnya, pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan sekurang-kurangnya sekali dalam kurun waktu enam bulan.