HIPOKALEMIA
Apakah Anda pernah mendengar sebuah penyakit bernama Hipokalemia? Mungkin bagi beberapa orang penyaki ini masih terdengar asing di telinga mereka, walaupun begitu sudah terdapat banyak sekali pasien yang terdiagnosa dengan Hipokalemia ini. Jadi apa sih Hipokalemia itu?
Hipokalemia berasal dari kata ‘Hipo’ yang berarti kekurangan atau dibawah batas normal sedangkan ‘Kalemia’ adalah kadar kalium dalam darah. Maka bisa disimpulkan bahwa Hipokalemia merupakan penyakit yang dimana tubuh kekurangan kadar kalium di dalam darahnya.
Namun mengapa Kalium ini sangat penting?
Kalium sendiri merupakan suatu elektrolit yang berperan penting dalam mengirim sinyal listrik ke sel tubuh. Selain itu, kalium juga berperan dalam menstabilkan tekanan darah. Maka dari itu, penderita Hipokalemia perlu ditangani sesegera mungkin agar tidak berdampak pada kinerja organ-organ tubuh lainnya.
Penyebab dari Hipokalemia
Hipokalemia adalah kondisi yang diakibatkan dari pembuangan kalium berlebihan dari dalam tubuh. Pembuangan kalium berlebih ini bisa disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti gangguan diare, muntah-muntah, dan lain sebagainya. Di samping itu, terdapat beberapa penyebab kalium rendah, di antaranya:
- Gangguan makan, seperti anoreksia (makan lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh) dan bulimia nervosa (memuntahkan makanan yang telah dimakan)
- Hiperhidrosis atau gangguan metabolisme yang menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat secara berlebihan.
- Gagal ginjal.
- Kekurangan vitamin B9 (asam folat).
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
- Mengonsumsi obat pencahar secara berlebihan dan dalam jangka panjang.
Dan masih banyak lagi hal lainnya yang dapat menjadi pemicu munculnya penyakit ini.
Gejala-gelaja yang sering muncul
Penyakit hipokalemia ringan mungkin tidak akan menimbulkan gejala tertentu pada penderitanya. Namun, mereka biasanya mengalami beberapa kondisi berikut ini:
- Nafsu makan menurun.
- Konstipasi atau sembelit.
- Jantung berdebar.
- Kram pada otot.
- Mual hingga muntah-muntah.
- Meningkatnya frekuensi buang air kecil.
- Sering merasa haus.
- Lemas seluruh tubuh.
Penyakit hipokalemia yang sudah tergolong berat (kadar kalium dalam darah kurang dari 2,5 mmol/L) akan menimbulkan gejala lebih parah. Adapun gejala dari hipokalemia berat adalah sebagai berikut:
- Kelumpuhan pada otot.
- Halusinasi atau bahkan depresi.
- Aritmia atau gangguan detak jantung.
- Gagal napas.
- Ileus paralitik, yaitu terganggunya pergerakan usus karena otot mengalami kelumpuhan.
Lalu apakah ada cara untuk mengatasinya?
Tentu saja ada, namun sebelum itu harus terlebih dahulu menjalani pemeriksaan medis secara lengkap baru bisa dokter mendiagnosa apakah benar penyakit yang Anda alami merupakan Hipokalemia atau bukan. Setelah pasien telah dipastikan menderita hipokalemia, dokter akan melakukan terapi pemberian kalium tambahan
Apabila hipokalemia masih tergolong ringan hingga sedang, dokter akan memberikan kalium kepada pasien dalam bentuk tablet atau cairan yang dikonsumsi melalui mulut. Namun, pasien yang menderita hipokalemia berat akan mendapatkan kalium tambahan melalui infus intravena. Di samping itu, dokter akan menangani hipokalemia melalui beberapa tindakan berikut:
- Mengurangi atau bahkan menghentikan konsumsi obat diuretik, asma, serta antibiotik yang menyebabkan hipokalemia pada pasien.
- Memberikan minuman elektrolit.
- Menyarankan pasien hipokalemia untuk mengonsumsi makanan tinggi kalium, seperti pisang, kentang, ubi, alpukat, kacang merah, dan lain sebagainya.
Kesimpulannya Hipokalemia adalah sebuah penyakit tidak menular yang sama bahayanya dengan penyakit menular, apabila tidak cepat ditangani oleh tenaga kesehatan. Maka dari itu, cintailah dan rawat tubuh Anda selagi bisa karna sehat adalah pilihan Anda.